Wednesday, June 10, 2020


Saat aku memutuskan untuk menghilangkan segala ikatan ini, ternyata perasaan itu jauh lebih sulit. Hubungan yang sudah berbekas sejak 15 tahun bersama memuat semua semakin berat. Bagaimana mereka menjadikan ku seperti sekarang, bagaimana mereka membentukku, dan bagaimana rasa yang telah berbekas. 

Aku masi ingat saat usia ku 10 tahun mereka membawa ku ke dalam rumah ini, semua terasa asing, saat itu aku mengeri hanya pada keluarga ini aku bertumpuh, mereka adalah keluargga ku sekarang. Aku masi tidak begitu paham bagaimana rasa sedih atas kehilangan segalanya waktu itu. Dan belum mengerti rasa kebahagian, namum yang terlintas dalam pikiran ku. Aku sudah punya keluarga yang lengkap. Seorang ayah, ibu, kakak, dan abang.

Semakin berlanjut waktu semakin aku mengerti rasa yang telah lama hilang dariku. Aku lupa siapa aku sebenarnya. Mengapa aku lahir di dunia ini, bagaimana latar belakangku, lupa akan asal usulku yang kacau.

Sejak rumah ini terasa bukan rumah lagi. Ketika itu aku sadar aku harus mencari jalanku sendiri. Waktu ku telah tiba. Waktu dimana aku harus kembali ke dunia asalku. Hanya rasa bersalah yang bisa ku tinggalkan pada rumah ini. Aku tak pernah menyangka keluarga impian yang aku dambakan hanyanya mimpi belaka.

Sekaraang hanya tinggal seseorang yang sangat ingin aku lindungi. Umurnya tidaklah muda lagi, kesehatanya pun sudah rentan, namum kepribadiannya tetaplah keras. Dia adalah penganti seorang mama bagiku. Aku masi ingin dulu saat pertama aku datang ke rumah ini. Dia menatapku dengan lama. Kemudian menyuruh ku datang kepadanya dan menyuapi ku nasi. Aku tidak akan pernah lupa akan akan kisah itu.

Keputusan ku untuk pergi jauh sudah bulat, namum semua harus aku persiapkan sebagusnya dan yang terpenting keadaan yang menjaga bibi di sini. Aku pergi bukan untuk meninggalkan mereka, namum aku pergi untuk mencari jalan ku, setelah aku menemukannya aku akan pulang dan memberitahukan mereka bahwa aku sudah berhasil, segalanya yang mereka berikan padaku sampai sekarang tidaklah sia-sia.

Aku berharap waktu berhenti untuk semua masalah yang aku tinggalkan di sini. Aku akui aku lari untuk sekarang. Maaf Bibi dalam waktu dekat ini aku terus menjadi beban padamu, aku seing bertengkar denganmu namum aku ingin bibi tahu semua yang aku lakukan hanya untk mu, meskipun bibi tidak akan mengeri tapi inilah caraku untuk menjaga mu.

Aku harap kamu akan sehat wampai waktunya aku datang kembali padamu. Semoga aku masi di beri sedikit waktu di kehidupan ini untuk berbakti pada kalian.



No comments:

Post a Comment